Sejarah Burung Kenari
        Posted on Jumat, 27 Juli 2012
 |
      
No Comments
InfoArwana - Burung kenari (serinus Canaria) pertama kali ditemukan di kepulauan Canary oleh penjelajah perancis, Jean de Bethencourt pada tahun 1402.
 Terkesan karena keindahan bulu dan kemerduan suaranya, Jean de 
Bethencourt dan Henry the navigator membawa burung kenari liar ke 
Portugal dan Inggris.
Tahun1495 canary telah jatuh ke tangan spanyol dan
Tahun1495 canary telah jatuh ke tangan spanyol dan
sejak itu 
bangsa spanyol menguasai perdagangan kenari. Namun selanjutnya bangsa 
italia yang mengembangkan kenari dan mengekspornya ke berbagai negara 
Eropa seperti Jerman, Inggris dan Rusia.
Keanekaragaman burung kenari yang sekarang merupakan perkembangan keturunan kenari liar yang bernama latin Serinus Canaria.
 Banyaknya jenis burung kenari ini dipengaruhi kondisi alam atau karena 
kawin silang yang terjadi sejak lima abad yang lalu. Dalam 
perkembangannya kenari telah banyak diimpor dan dikembangbiakkan di 
berbagai negara, termasuk indonesia.
Selain itu burung kenari yang ada saat ini merupakan hasil rekayasa 
genetik yang dilakukan oleh para penyuka burung kenari selama 
berabd-abad lamanya. Karena itu saat ini sudah jarang burung kenari yang
 asli dari alam bebas.
Dengan rekayas genetika yang dilakukan oleh para pecinta burung kenari 
ini, terutama dari negara-negara Eropa, burung kenari telah bermutasi, 
dan telah dihasilkan berbagai strain burung kenari baru. 
Di Jerman dikembangkan burung kenari jenis baru yang diberi nama German Hartz Roller canary (harzer Roller). Burung kenari ini juga biasa disebut kenari Harzer karena banyak dikembangbiakkan di pegunungan hartz.
Belgia sebagai negara tetangga jerman juga berhasil mengembangkan burung
 kenari penyanyi bersuara merdu sebagai jenis yang paling ngetren 
diarena kontes burung kenari penyanyi karena suaranya yang merdu dan 
memiliki sekitar 17 ragam suara. Burung kenari ini disebut Belgian Waterslager atau malinois, yang terkenal sebagai burung kenari penyanyi yang bersuara merdu.
Selain untuk dinikmati kemerduan kicauannya, burung kenari juga pernah 
digunakan dalam sistem peringatan dini untuk mendeteksi gas beracun, 
seperti karbondioksida, didalam penambangan batubabara di Britania Raya.
 Namun penggunaan kenari dipertambangan akhirnya dihapuskan dan baru 
berakhir pada tahun 1986.
Jenis kenari lain yang berhasil di kembangkan di Eropa, diantaranya YorkShire, Border, Lizard, dan Gloster. Negara-negara di luar eropa yang berhasil menciptakan jenis baru adalah
- Amerika Serikat dengan American Singer Canary
- Iran dengan Persian Canary
- Rusia dengan Russian singer Canary
Sedangkan indonesia termasuk negara penggemar kenari yang belum berhasil menciptakan jenis atau strain kenari khas indonesia.
Di indonesia burung kenari sudah lama dikenal dan penggemarnya sudah 
banyak mengawinsilangkan kenari yang bersuara merdu. Namun belum berani 
menampilkan jenis kenari hasil silangan yang menjadi ciri khas 
indonesia, seperti layaknya iran yang terkenal dengan kenari Persia-nya 
dan Rusia dengan Rusian Singernya.
